Senin, Juni 09, 2008

Sekeping Coklat, Darah Mengalir Lancar

Penggemar coklat pantas bergembira, karena sekeping coklat hitam terbukti mampu memperlancar peredaran darah. Riset yang dipimpin Dr. Valentine Yanchou Njike dari Yale Prevention Research Center, yang dilansir Reuters, Sabtu (24/03) menyebutkan coklat hitam memiliki kandungan theobromine, phenethylamine, dan kafein yang jika dikonsumsi secara seimbang dan tepat akan membantu fungsi pembuluh darah.

"Dalam sampel orang dewasa yang kita uji, mengkonsumsi coklat hitam dalam satu periode waktu terbukti mampu memperbaiki peredaran darah," jelas Njike yang mempresentasikan hasil risetnya pada pertemuan tahunan American College of Cardiology scientific di New Orleans, sebagai salah satu bukti tambahan tentang manfaat coklat hitam.

Selama enam minggu percobaan, 45 orang mendapat 8 ons (227 gram) coklat hitam tanpa gula dan coklat hitam mengandung gula, dan konsumsi plasebo (kapsul kosong).

Setelah itu, kemampuan arteri pada lengan atas untuk lebih rileks, sehingga akomodasi aliran darah akan berjalan lancar, atau dikenal dengan istilah flow mediated dilation (FMD), diukur sebelum dan sesudah mengkonsumsi coklat hitam atau plasebo.

Dari 39 rsponden yang melengkapi masa percobaan, mereka yang mengkonsumsi coklat tanpa pemanis tingkat FMD-nya mengalami perbaikan sampai 2,4 persen, dan yang mengkonsumsi coklat hitam dengan gula naik 1,5 persen. Sementara yang mengkonsumsi plasebo, FMD turun 0,8 persen.

"Namun penemuan ini tidak menyarankan kita untuk mengkonsumsi coklat setiap hari dan menjadikan coklat sebagai bagian dari rutinitas, namun riset ini sebagai sebuah pengetahuan tambahan bahwa mengkonsumsi coklat hitam tanpa gula dengan konsumsi wajar akan sangat bermanfaat bagi tubuh," tambah Njike yang juga menyarakankan konsumsi makanan kaya flavonoid untuk kesehatan jantung.

Selain memperbaiki fungsi peredaran darah, cokelat sebagai sumber zat bio-aktif anti-oksidan polifenol, khususnya flavonoid memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Biji cokelat mengandung banyak monomer epicatechin (flavanol), dan molekul procyanidins (bentuk polimer). Fungsi flavonoid pada cokelat juga sebagai antioksidan melalui mekanisme penangkapan senyawa radikal bebas dan menghambat oksidasi enzim-enzim seperti lipoxygenase. Dalam hal ini procyanidin adalah penangkap radikal bebas yang efektif.

Selain memiliki efek antioksidan, cokelat juga mampu merangsang sistem kekebalan tubuh, dengan memproduksi lebih banyak sitokin (protein yang diproduksi sebagai bagian dari sistim imun tubuh).

Nah, meski coklat terbukti sebagai salah satu makanan dewa seperti nama latinnya Theobroma cacao (food of the Gods), namun bukan berarti menjadikan coklat sebagai makanan harian, karena konsumsi yang berlebihan apalagi dengan kandungan gula yang tinggi justru memperburuk kesehatan, terutama pada penderita glaukoma dan pasien kencing manis. (reuters/rit)

Tidak ada komentar: